Terdapat banyak sekali jenis paus yang hidup di dunia ini, salah satunya adalah paus balin Terdapat sebuah studi baru menemukan bahwa paus balin, termasuk dengan paus biru dan paus bungkuk, dilaporkan makan rata-rata tiga kali lebih banyak krill dan makanan lain.
Tumbuhan fitoplankton, yang menopang krill dan banyak bagian lain dari jaring makanan, bergantung pada zat besi itu. Pulihkan populasi ikan paus ke tingkat sebelum penangkapan ikan paus dapat bantu meningkatkan ekosistem dan menyimpan lebih banyak karbon di lautan.
Hal ini dilaporkan peneliti di jurnal Nature pada 4 November 2021 kemarin. Melihat hal itu, Joe Roman selaku ahli ekologi kelautan di University of Vermont di Burlington, yang tidak ikut pada penelitian ini memberikan komentarnya.
“Sulit untuk mengetahui peran apa yang dimainkan paus dalam ekosistem tanpa mengetahui berapa banyak yang mereka makan,” ungkapnya.
Menilai makanan yang tepat dari makhluk besar ini bukan menjadi tugas yang mudah. Perkiraan sebelumnya mengandalkan pembedahan paus mati atau menyimpulkan kebutuhan metabolisme paus yang didasarkan pada ukurannya. Melihat hal itu, Matthew Savoca memberi selaku ahli biologi kelautan di Hopkins Marine Station dari Stanford memberikan komentarnya.
“Studi ini merupakan tebakan, dan tidak ada yang dilakukan pada paus hidup di alam liar,” ungkapnya.
"Tetapi, teknologi baru memberi kami kesempatan untuk menjawab pertanyaan biologis yang sangat mendasar tentang beberapa hewan paling karismatik di bumi.” lanjutnya.
Setelah melakukan penelitian, mereka menemukan bahwa paus balin rata-rata makan tiga kali lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Contohnya, seekor paus biru dapat menurunkan 16 metrik ton krill dalam sehari. Secara energi, angka itu setara dengan 10 juta hingga 20 juta kalori atau sekitar 30.000 burger.
Meski demikian, paus tidak makan sebanyak itu setiap harinya. Tetapi, banyaknya makanan yang mereka konsumsi dan dikeluarkan menunjukkan bahwa paus membentuk ekosistem laut ke tingkat yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: