Angkatan laut Jepang pada musim dingin tahun 1939.
INDOZONE.ID - Di balik kemenangan gemilang Jepang pada awal perang pasifik, terdapat persaingan antara angkatan laut dan angkatan darat Jepang.
Rivalitas tersebut muncul karena dipengaruhi oleh banyak faktor.
Berdasarkan latar belakang asal wilayah mereka, pasukan angkatan darat didominasi oleh perwira-perwira dari bekas wilayah Choshu.
Adapun pasukan angkatan laut didominasi oleh perwira-perwira dari bekas wilayah Satsuma.
Kedua wilayah tersebut saling bermusuhan pada masa lampau.
Selain itu, para perwira tua di kedua angkatan tersebut juga masih mengedepankan nepotisme dan favoritisme kepada perwira muda yang berasal dari tempat yang sama.
Beruntungnya pada tahun 1920, domain Choshu tidak lagi berkuasa atas angkatan darat Jepang.
Meski demikian, masih ada sisa rivalitas dengan angkatan laut yang berpengaruh pada performa Jepang di perang dunia kedua.
Terbatasnya sumber daya yang dimiliki Jepang berdampak pada dana yang diberikan kepada angkatan darat dan angkatan laut mereka.
Mau tidak mau, Jepang harus menduduki wilayah yang kaya akan bahan baku produksi.
Upaya ekspansi tersebut malah menghasilan polarisasi antara angkatan darat dan angkatan laut Jepang.
Angkatan laut Jepang memiliki fokus pada pendudukan wilayah Asia Tenggara yang merupakan koloni negara-negara Eropa, sedangkan angkatan darat lebih memilih berfokus pada China dan Russia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nids.mod.go.jp