Jumat, 12 JULI 2024 • 07:10 WIB

Sosok Panglima Jilah Suku Dayak, Bisa Taklukkan Lawan Tanpa Menyentuh!

Author

Panglima Jilah Suku Dayak.

INDOZONE.ID - Panglima Jilah, yang dikenal sebagai pemimpin besar Pasukan Merah Bangkule Rajakng dari suku Dayak, merupakan figur yang sangat dihormati di Kalimantan Barat, Indonesia.

Berasal dari Kabupaten Mempawah, Panglima Jilah bukan hanya sekadar pemimpin, tetapi juga simbol perjuangan masyarakat adat dalam mencari keadilan di tanah leluhur mereka.

Melalui pasukan merahnya, ia telah menjadi ikon perlawanan dan pembela hak-hak masyarakat Dayak di Bumi Borneo.

Baca Juga: Misteri Alas Ketonggo: Hutan Angker di Ngawi yang Dipercaya Sebagai Tempat Pesugihan

Latar Belakang Panglima Jilah

Panglima Jilah Suku Dayak.

Panglima Jilah, yang memiliki nama asli Agustinus Jilah, lahir pada 19 Agustus 1983 di Desa Sampora, Mempawah Hulu, Kalimantan Barat.

Dengan tubuh yang bertato khas suku Dayak dan postur yang sedang, Panglima Jilah memiliki semangat juang dan keberanian yang luar biasa, terutama dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di tanah leluhurnya.

Sosoknya sering muncul dalam aksi massa yang bersinggungan dengan kepentingan masyarakat adat, memperlihatkan dedikasi dan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan budaya yang dihadapi oleh komunitas Dayak.

Baca Juga: Kisah Suku Dayak Punan Batu, Punya Ilmu Menghilang Tanpa Jejak!

Pasukan Merah: Simbol Perlawanan

Pasukan Panglima Jilah Suku Dayak.

Pasukan Merah, yang dipimpin oleh Panglima Jilah, adalah pasukan besar dengan anggota sekitar 48.000 yang tersebar di seluruh Kalimantan.

Pasukan ini sering kali muncul ketika ada ancaman serius terhadap hak-hak masyarakat Dayak.

Keberadaan pasukan ini bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga representasi dari solidaritas dan semangat perlawanan masyarakat Dayak terhadap berbagai bentuk ketidakadilan.

Baca Juga: Misteri Pusaka Bambu Pethuk: Keajaiban atau Cuma Mitos?

Kasus Effendi Buhing: Membawa Perhatian Nasional

Kasus Effendi Buhing dan Kaitannya dengan Panglima Jilah.

Nama Panglima Jilah semakin dikenal ketika ia terlibat dalam kasus penangkapan Effendi Buhing, seorang tokoh masyarakat adat dari Kalimantan Tengah.

Kasus ini menjadi viral dan menarik perhatian nasional, bahkan Effendi Buhing sempat diundang dalam acara televisi Mata Najwa yang bertajuk "Hukum Suka-Suka".

Dalam wawancaranya, Effendi Buhing mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Panglima Jilah yang telah membantu mengawal kasusnya.

Peran Panglima Jilah dalam pembebasan Effendi Buhing membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat adat dan memperlihatkan kekuatannya dalam menggerakkan massa untuk mencapai keadilan.

Baca Juga: Deretan Mitos Larangan di Bulan Suro, Salah Satunya Tidak Boleh Menikah: Bertepatan dengan Hari Raya Setan?

Ilmu Kanuragan dan Bela Diri

Aksi Panglima Jilah Suku Dayak.

Selain dikenal karena keberaniannya, Panglima Jilah juga memiliki kemampuan kanuragan dan ilmu kebal yang tinggi. Ia sering memperagakan ilmu bela dirinya kepada siapa saja yang ingin mengetahuinya.

Kemampuan ini tidak hanya menambah wibawa dan kharisma Panglima Jilah, tetapi juga memberikan inspirasi kepada para pengikutnya dan masyarakat luas tentang pentingnya mempertahankan budaya dan tradisi lokal.

Baca Juga: Kisah Horor Mbah Masirin, Nekat Daki Gunung Lawu Sendirian di Bulan Suro

Upaya Sosialisasi dan Perlindungan Hutan

Panglima Jilah Suku Dayak.

Perjuangan Panglima Jilah tidak hanya terbatas pada aksi massa dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Ia juga aktif dalam upaya sosialisasi untuk menjaga hutan alam dan tanah adat.

Kehadirannya di pedalaman-pedalaman Kalimantan menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan serta keberlangsungan hidup masyarakat adat.

Panglima Jilah sering kali jarang berada di rumah karena hampir setiap hari ia berada di lapangan, bekerja bersama masyarakat untuk melindungi kekayaan alam dan budaya mereka.

Baca Juga: Membongkar Misteri Suku Jawa dan Suku Sunda, Mana yang Lebih Tua?

Inspirasi Bagi Generasi Muda

Aksi Panglima Jilah Suku Dayak.

Sosok Panglima Jilah telah menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Kalimantan dan seluruh Indonesia.

Kepedulian terhadap adat dan budaya, serta keberaniannya dalam menghadapi konflik sosial, menjadikan Panglima Jilah sebagai contoh nyata dari seorang pemimpin yang berjuang untuk masyarakatnya.

Semangat perjuangannya telah tertanam di jiwa dan sanubari para pejuang dan pencari keadilan lainnya di Bumi Borneo.

Baca Juga: Misteri Makam Mbah Astra Leksana: Pendiri Desa Karangsambung Kebumen, Konon Dilindungi Pohon Keramat

Panglima Jilah Suku Dayak.

Meskipun jalan perjuangan Panglima Jilah masih panjang, dedikasi dan semangatnya telah memberikan harapan baru bagi masyarakat adat Dayak.

Dengan kemampuan manajerial yang baik dan kepemimpinan yang kuat, Panglima Jilah terus menginspirasi dan memimpin perjuangan untuk hak-hak dan keadilan bagi masyarakat Dayak di tanah leluhur mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Youtube @Larasati Channel