Senin, 21 AGUSTUS 2023 • 21:05 WIB

5 Fakta dan Filosofi Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Adat Minangkabau

Author

Suntiang, salah satu aksesoris dalam pernikahan adat Minangkabau.

INDOZONE.ID - Dalam pernikahan adat Minangkabau di Sumatera Barat, suntiang merupakan hiasan kepala bertingkat berwarna keemasan yang dipakai anak daro alias pengantin wanita.

Berbentuk setengah lingkaran dengan ornamen bergambar flora dan fauna seperti bunga mawar, kupu-kupu, burung merak, ikan dan lainnya.

Hiasan tersebut jaman dahulunya terbuat dari bahan emas,perak dan tembaga yang mencapai berat 3,5 - 6 kilogram. Namun suntiang modern saat ini telah banyak mengalami perubahan.

Mulai dari ukurannya yang tidak terlalu tinggi dan material yang digunakan telah dimodifikasi memakai aluminium yang disepuh sehingga terasa lebih ringan dan mudah dalam pemakaiannya.

Beberapa fakta dan filosofi tentang suntiang

1. Suntiang menjadi simbol peralihan

Suntiang, salah satu aksesoris dalam pernikahan adat Minangkabau. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Suntiang menandakan seorang perempuan telah melewati masa remaja menuju dewasa yang ditandai dengan ritual adat perkawinan.

Baca Juga: Studi Ini Ungkapkan Bagaimana Filosofi Ubah Pengertian Nyeri!

2. Suntiang yang dipasang berjumlah ganjil

Suntiang gadang (suntiang besar) pengantin wanita dipasang bertingkat dan biasanya tingkat kembang suntiang berjumlah ganjil. Tingkat yang tertinggi 11 tingkat dan yang terendah yaitu 7 tingkat.

3. Suntiang merupakan simbol tanggung jawab

Suntiang yang berat di kepala pengantin wanita merupakan simbol betapa beratnya tanggung jawabnya setelah menikah.Tak hanya pada keluarga namun juga lingkungan sekitarnya.

4.Suntiang merupakan akulturasi budaya

Suntiang, salah satu aksesoris dalam pernikahan adat Minangkabau. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Suntiang merupakan akulturasi atau perpaduan budaya Minangkabau dengan Cina.Awalnya 'suntiang kambang' ini dipakai di wilayah Padang Pariaman, namun akhirnya lazim digunakan bagi para pengantin di Sumatera Barat.

Baca Juga: Palasik Kanduang, Ilmu Hitam Pemangsa Bayi Secara Turun-temurun di Ranah Minang

5. Ornamen suntiang terinspirasi dari alam

Keragaman hiasan ornamen suntiang meliputi flora dan fauna juga mencakup unsur kehidupan di darat, laut dan udara.Hal ini sesuai dengan filosofi hidup orang Minangkabau "alam takambang jadi guru" yaitu apapun yang ada di alam ini bisa dijadikan contoh atau pelajaran.

Terlepas dari fakta dan filosofi yang dalam, dengan beratnya suntiang yang dipakai ketika menikah, pengantin wanita tetap terlihat cantik dan anggun dengan balutan pakaian adat yang serasi.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators