INDOZONE.ID - Kalau Kamu pikir jalan-jalan ke hutan cuma soal petualangan seru, coba pikir lagi. gak semuanya seru, justru sering terselip kisah mistis yang tak terlupakan.
Karena yang dialami Rendy dan Bimo di hutan Kalimantan ini bukan sekadar petualangan biasa tapi mimpi buruk yang berubah jadi kenyataan.
Semua berawal dari rasa penasaran dua sahabat ini tentang legenda “Desa Hantu” di pedalaman Kalimantan.
Yuk simak kisah mistis Desa Hantu dilansir dari YouTube @CERITA HOROR selengkapnya!
Baca Juga: Kisah Mistis Tukang Ojek: Jemput Cewek Cantik, Berujung Teror di Desa Gaib Banyumas!
Awal Pengalaman Mistis di Desa Hantu
Dengan ransel berat dan kamera tergantung di leher, mereka nekat masuk ke dalam hutan lebat yang belum pernah tersentuh peradaban modern.
“Kita beneran sendirian di sini,” gumam Bimo, matanya menyapu lebatnya pepohonan.
“Dan itu yang kita cari,” balas Rendy dengan semangat yang menggebu.
Mengikuti peta tua yang mereka temukan dari sebuah jurnal lawas, mereka terus menembus belantara.
Tapi semakin dalam mereka melangkah, suasana mulai berubah. Suara burung yang sejak tadi ramai, mendadak hilang. Nah yang tersisa cuma gesekan daun yang tertiup angin.
Tiba-tiba, di antara celah pepohonan, terlihatlah bayangan bangunan tua. Rumah-rumah kayu lapuk, sebagian sudah ambruk, tertutup lumut dan akar-akar yang seperti tangan mencengkeram tanah. Mereka yakin, inilah Desa Hantu itu.
Nah yang bikin merinding, di tengah desa, ada pohon besar dengan simbol-simbol aneh di batangnya. Lingkaran, garis, ukiran seperti mantra. Semuanya terasa salah.
Baca Juga: Kisah Mistis Hajatan Gaib: Dijadikan Pengantin Makhluk Hutan
Kejadian Mencengkam Datang Menyapa
Saat malam turun, mereka membuat api unggun kecil. Tapi hawa di sekitar mendadak jadi dingin menusuk. Dari balik kegelapan, terdengar suara aneh. Suara napas berat dan langkah kaki yang tak kasatmata.
“Bimo, lo lihat itu?” bisik Rendy.
“Apa pun itu… kita harus masuk rumah sekarang,” jawab Bimo, wajahnya pucat.
Mereka bersembunyi di salah satu rumah tua. Tapi justru di sanalah mereka menemukan pintu menuju ruang bawah tanah.
Di dalamnya mereka menemukan simbol yang sama seperti di pohon dan yang lebih mengerikan itu ada tulang belulang manusia berserakan di lantai.
Tiba-tiba pintu ruang bawah tanah tertutup sendiri. Senter mereka mati. Kabut tebal menyelimuti ruangan. Dan suara itu datang lagi. Erangan panjang.
Akhir yang Tak Berakhir
Bayangan tinggi besar muncul di ambang pintu. Matanya kosong, kulitnya seperti mayat, dan mulutnya menyeringai dengan deretan gigi hitam.
“Jadilah milikku…” bisik suara itu di kepala Rendy.
Rendy tahu, hanya ada satu cara keluar. Ia ingat isi buku harian yang mereka temukan, "Yang terakhir harus dipersembahkan."
Saat melihat darah Bimo menetes dari lengannya, ia tahu pengorbanan itu harus terjadi. Dengan sisa tenaga, ia menggores telapak tangannya, membiarkan darahnya jatuh ke tanah.
Tanah mulai bergetar. Suara jeritan ribuan roh meledak dari dalam tanah. Sosok tinggi itu mencoba menjangkau mereka tapi tersedot ke dalam pusaran merah bersama bayangan-bayangan lain. Lalu semuanya sunyi. Kabut menghilang. Desa itu lenyap.
Baca Juga: Kisah Mistis Desa Purbakala: Legenda yang Hidup dan Kutukan yang Tak Pernah Tidur
Beberapa hari kemudian, Rendy kembali ke kosannya. Tapi malam-malamnya gak pernah sama lagi. Buku harian itu masih ada di tangannya. Dan setiap malam, saat dunia sunyi, dia kadang mendengar bisikan dari sudut kamar:
“Yang terakhir harus dipersembahkan…”
Rendy gak pernah lagi melihat desa itu. Tapi dia tahu teror itu belum berakhir. Kadang, saat dia menatap cermin, bayangannya bergerak tak sesuai. Kadang, dari sudut matanya, ada sesuatu yang memperhatikannya dalam diam.
Mungkin Desa Hantu itu tidak pernah benar-benar menghilang.
Siap buat masuk hutan Kalimantan? Mending pikir-pikir lagi. Kadang, yang kamu cari bisa jadi hal terakhir yang pengen Kamu temuin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube