Sabtu, 12 APRIL 2025 • 16:46 WIB

Kisah Mistis Rumah Van Dervek: Ketika Jelangkung Bukan Lagi Sekadar Mainan

Author

Ilustrasi rumah angker.

INDOZONE.ID - Malam itu, hujan turun pelan. Rintiknya cukup buat bikin jalanan basah dan daun-daun terlihat berkilau.

Angin mengusap lembut, menggoyangkan ranting-ranting pohon di pinggiran desa. Di bawah langit kelabu, tiga remaja laki-laki berjalan beriringan.

Mereka adalah Gusti, Rama, dan Umar yang bersahabat sejak kecil. Mereka kini sama-sama berusia 18 tahun.

Usia segitu, biasanya nyali gede bukan karena bijak, melainkan penasaran. 

Nah malam itu, rasa penasaran mereka nganterin ke tempat yang udah lama dicap angker yaitu Rumah Van Dervek.

Itu merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda yang udah puluhan tahun kosong, dan katanya penuh kisah mistis.

Yuk, simak kisah mistis rumah Van Dervek dilansir dari YouTube @SENJA MISTERI selengkapnya!

Baca Juga: Kisah Mistis Rumah Tanah Wakaf: Firasat Buruk, Suara Mandi, dan Sendok Melayang

Rumah Mati di Ujung Desa

Rumah tua itu berdiri menyendiri, tersembunyi di balik rerimbunan pohon flamboyan dan bambu tua. Dulu, katanya tempat itu jadi markas seorang opsir Belanda kejam bernama Hendrik van Dervek.

Setelah Indonesia merdeka, rumah itu ditinggalin. Warga desa pun mulai mendengar cerita-cerita aneh seperti suara tangisan malam-malam, bayangan putih di loteng, dan aroma melati yang muncul tiba-tiba.

Tapi, buat Gusti, Rama, dan Umar, semua itu cuma mitos.

“Kita buktiin aja, kalau jelangkung itu cuma dongeng,”  kata Gusti sambil membawa peralatan ritual yang mereka siapin sendiri yaitu boneka jerami, papan huruf, dan lilin-lilin kecil. Yes, mereka emang niat banget.

Baca Juga: Kisah Mistis Rumah Bekas Pesugihan yang Ganggu Mahasiswa KKN

Ritual Panggil Jelangkung: Dari Gimmick Jadi Serius

Mereka mulai ritual di ruang tamu rumah. Lilin dinyalakan, boneka jerami ditaruh di tengah, dan mantra dipanggil seperti yang mereka baca dari internet.

Awalnya, semuanya terasa biasa aja. Sunyi. Hujan di luar. Rasa bosan mulai muncul. Akan tetapi, satu lilin tiba-tiba padam. Disusul lilin-lilin lain.

Ruangan mendadak gelap total, udara jadi dingin, bukan dingin biasa, tapi menusuk sampai tulang.

Papan abjad mulai bergerak sendiri, dan boneka jerami rebah seperti ditarik oleh sesuatu yang tak terlihat.

Gusti yang paling kalem, pun mulai merasakan keanehan. Apalagi, ketika dari perapian tua, dia nemuin sebuah guci hitam kecil yang mirip tempayan mungil.

Begitu disentuh, suasana berubah drastis. Api lilin menyala lagi dengan warna biru dan udara jadi makin berat.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Rumah Pelaku Pesugihan: Salah Satunya Memiliki Patung Misterius

Ilustrasi Rumah Van Dervek..

Ruang Rahasia dan Buku Misterius

Guci itu ternyata nyimpen rahasia besar. Di dasar perapian, mereka nemuin pegangan logam tersembunyi.

Setelah ditarik, terbuka jalan batu menuju ruang bawah tanah. Mereka turun, meski jantung udah berdegup nggak karuan.

Di bawah, ada sebuah meja batu dengan buku tua di atasnya. Tanpa tulisan, tanpa judul. Tapi, saat dibuka, halaman-halamannya mulai menampilkan teks dalam tinta merah yang masih basah.

Nah anehnya, nama mereka bertiga tertulis di sana. Umar sudah panik, Rama makin pucat, dan Gusti seolah kerasukan rasa ingin tahu.

Saat mereka berpikir ini udah puncaknya, sosok wanita Belanda muncul di ujung ruangan. Ia bergaun putih, bermata biru, dan senyum kosong yang nggak menyiratkan apa pun kecuali kehampaan.

Baca Juga: 15 Ciri Rumah yang Terkena Santet dan Cara Menangkalnya

Ketika “Mainan” Menjadi Nyata

Mereka pun mulai panik. Gusti menarik diri dari buku dan guci, dan mereka langsung kabur naik tangga. Tapi, saat nyaris keluar dari perapian, terdengar suara lirih, “Jangan pergi.”

Mereka nggak peduli. Begitu berhasil keluar ke ruang tamu, pintu rumah tiba-tiba terbuka sendiri.

Tanpa aba-aba, mereka lari ke luar, menembus hujan, membiarkan semuanya tertinggal di dalam.

Baca Juga: Kisah Nyata Rumah Mungil Edith Macefield yang Ogah Digusur, Menginspirasi Film 'Up'

Mitos yang Terbukti Bukan Sekadar Cerita

Malam itu, mereka berdiri di ujung jalan desa, memandangi Rumah Van Dervek dari kejauhan.

Sunyi. Tenang. Seolah nggak ada apa-apa. Tapi, mereka tahu apa yang terjadi di dalam sana nyata. Bukan mimpi, bukan halusinasi.

Rumah Belanda itu masih berdiri. Masih menyimpan rahasia. Masih menunggu.

Nah, apa yang dirasakan mereka? Mereka pulang dengan satu pelajaran berharga, yaitu kadang, mitos bukanlah sekadar cerita. Kadang, jelangkung bukan cuma mainan.

Kisah rumah angker peninggalan Belanda ini jadi bukti, bahwa rasa penasaran bisa membuka pintu ke dunia yang tak seharusnya dijamah.

Berani main jelangkung? Siap-siap menanggung akibatnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube