INDOZONE.ID - Bagi para pendaki, Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu gunung yang ramah bagi pemula.
Dengan ketinggian sekitar 1.726 mdpl, gunung ini memang nggak terlalu tinggi, tapi tetap punya tantangan tersendiri.
Namun, di balik keindahan alamnya, ternyata ada kisah mistis yang bikin bulu kuduk merinding.
Dilansir dari YouTube @Prasodjo Muhammad, salah satu kisah mistis Gunung Andong adalah pengalaman Vivi, seorang pendaki yang nyaris tersesat di alam gaib setelah mengalami serangkaian kejadian aneh selama pendakian. Yuk, simak kisahnya!
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Lawu: Ada Sosok Pendaki Ganjil dan Pertempuran Gaib di Tengah Kabut
Awal Perjalanan Pendakian Gunung Andong: Rencana Muncak yang Biasa Saja
Semua berawal dari obrolan santai Vivi dan teman-temannya yang berencana naik gunung.
Awalnya, mereka ingin mendaki Gunung Merbabu, tapi karena alasan waktu, mereka akhirnya memilih Gunung Andong via Gogik.
Rombongan ini terdiri dari Vivi, Vina, Vida yang merupakan saudara kembar Vivi, serta beberapa teman cowok bernama Ronald, Rudi, Tono, Pian, dan Rogas.
Mereka berangkat dari tempat biasa mereka kumpul sekitar pukul 05.00 pagi, menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam naik motor menuju basecamp Gogik.
Sesampainya di sana, Vivi dan Vina sempat salat di mushola sebelum akhirnya bergabung lagi dengan teman-temannya untuk makan dan bersiap mendaki.
Sekitar pukul 10.00 pagi, mereka mulai mendaki. Namun, baru berjalan 700 meter, Vivi tiba-tiba merasa sesak nafas dan kakinya berat seperti ada sesuatu yang menahan.
Awalnya, dia mengira itu karena tas carrier-nya terlalu berat, tapi semakin lama, rasa sesak itu semakin menjadi-jadi.
Mereka pun berhenti sebentar untuk istirahat. Vivi yang sedang duduk di tepi jalur tiba-tiba terlihat bengong sambil menatap jurang.
Vina yang merasa ada yang nggak beres dan menyadari kejadian janggal segera mendekat dan saat melihat mata Vivi, ia terkejut setengah mati!
Mata Vivi berubah menjadi putih semua, dan dari mulutnya keluar suara dalam bahasa Jawa yang berkata, “Matio saiki! yang artinya “Mati sekarang!”
Vina panik, buru-buru mengendurkan ikatan carrier Vivi dan mengoleskan minyak angin ke hidungnya.
Ronald dan Tono ikut membantu dengan menggoyangkan tubuh Vivi sambil memanggil namanya.
Setelah beberapa menit, Vivi akhirnya sadar dengan tubuh penuh keringat dingin.
Vina dan Ronald mencoba menenangkan Vivi, memberinya air minum, lalu mereka melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Prau: Misteri Pendakian yang Diteror Suara Gending Jawa dan Sosok Misterius
Malam di Puncak: Pelanggaran Tak Termaafkan?
Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya sampai di puncak Alap-Alap sekitar pukul 01.30 dini hari.
Karena sudah lelah, mereka segera mendirikan dua tenda yaitu satu untuk cowok-cowok dan satu lagi untuk cewek-cewek.
Namun, di tengah malam, Vivi terbangun dan mendapati tenda cewek kosong.
Ternyata, teman-temannya sedang menonton film horor di tenda cowok.
Karena masih canggung dengan para cowok, Vivi memilih tetap di dalam tenda sendirian.
Nggak lama, Ronald masuk ke tenda Vivi dan mereka pun mengobrol.
Singkat cerita, mereka jadi lebih dekat dan bahkan sempat berciuman.
Setelah itu, Vivi tertidur. Tapi kejadian aneh mulai muncul.
Sekitar pukul 03.30 dini hari, Vivi terbangun karena kebelet buang air kecil.
Dia keluar tenda dan berjalan ke semak-semak.
Saat sedang buang air kecil, dia mendengar suara napas berat misterius yang terasa sangat dekat.
Awalnya, dia mengira itu suara pendaki lain yang sedang tidur dan mendengkur.
Tapi semakin lama, suara itu semakin kencang dan terdengar nggak wajar.
Dengan perasaan nggak enak, Vivi buru-buru kembali ke tenda dan mencoba tidur lagi.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Sindoro: Pendaki Diselamatkan Kakek Berjubah Putih Saat Tersesat
Tenda Misterius di Tengah Hutan
Pagi harinya, setelah sarapan dan menikmati pemandangan, rombongan mulai turun gunung.
Namun, di tengah perjalanan, Vivi kebelet pipis lagi.
Karena sudah nggak tahan, dia memilih untuk turun lebih dulu sendirian.
Saat berjalan turun, Vivi tiba di persimpangan jalan yang aneh.
Padahal, saat mendaki dia merasa tidak ada jalur bercabang.
Karena bingung, dia memilih jalur kanan yang lebih terlihat seperti lorong.
Semakin jauh dia berjalan, suasana semakin sunyi. Tidak ada suara burung, jangkrik, atau angin. Hanya kesunyian yang mencekam.
Di tengah perjalanan, Vivi melihat sebuah tenda pramuka dengan beberapa orang di dalamnya.
Anehnya, warna leher mereka hitam legam, tubuh mereka tertutup selimut hitam, dan dari kaki mereka ada luka yang mengeluarkan bau busuk.
Merasa ada yang tidak beres, Vivi mencoba mendekat. Namun, tenda itu tiba-tiba menghilang dalam sekejap!
Sadar bahwa dia sudah tersesat di jalur yang bukan jalur manusia, Vivi mulai panik.
Ia duduk dan menangis, sambil meminta maaf dalam hati, “Maafin Vivi, Vivi nggak sopan semalam di tenda.”
Setelah berdoa, dia melanjutkan perjalanan. Ajaibnya, dia akhirnya menemukan jalur kembali dan keluar di Pos 1.
Para pendaki yang melihatnya pun heran karena Vivi keluar dari semak-semak. Mereka bertanya, “Mbak, dari mana? Kok sendirian?”
Vivi hanya menjawab singkat, meminta air minum, lalu berlari menuju basecamp.
Sesampainya di basecamp, ternyata Ronald dan teman-temannya sudah lebih dulu sampai.
Padahal, seharusnya Vivi yang turun duluan.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Sumbing: Misteri Pertemuan Pendaki dengan Mbah Nira yang Hilang
Pesan dari Sang Penjaga Gunung Andong
Beberapa hari setelah pendakian itu, Vivi bertemu dengan seorang temannya yang memiliki kemampuan indigo.
Saat menceritakan pengalamannya, temannya langsung mengatakan,
“Waktu Kamu sesak napas di perjalanan naik, itu karena ada sosok hitam besar yang nggak ngizinin Kamu naik.”
“Waktu Kamu bengong ngeliatin jurang, itu juga ulah dia.”
“Waktu Kamu tersesat di hutan, dia yang menyesatkan Kamu karena dia marah.”
Kenapa Vivi diganggu? Rupanya, sejak di basecamp, Vivi sudah menarik perhatian makhluk tak kasat mata karena bolak-balik ke toilet yang sama.
Puncaknya, saat ia dan Ronald melanggar norma di gunung dengan melakukan kedekatan yang tidak wajar berdua saja di tenda, makhluk itu makin marah dan berusaha memberi ‘pelajaran’ dengan menyesatkan Vivi.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Merbabu, Ada Suara Wanita Misterius Merintih Kesakitan di Jalur Pendakian
Dari kisah Vivi, kita bisa belajar satu hal penting yaitu gunung bukan hanya sekadar tempat rekreasi, tapi juga tempat yang harus dihormati.
Kita harus selalu menjaga perilaku, sopan santun, dan nggak melakukan hal-hal yang melanggar norma.
Jadi, buat kalian yang mau mendaki, ingat untuk selalu menghormati alam dan ‘penghuninya’. Jangan sampai mengalami kejadian seperti Vivi!
Gimana menurut kalian kisah horor ini? Apapun yang terjadi, kisah ini menjadi bagian misteri Gunung Andong yang harus dihormati dan dipetik pembelajarannya untuk pendaki lainnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube