Bengawan Solo Dibalik Kemegahan, Ada Kisah Tragis Bocah Ditumbalkan untuk Jadi Penguat Bangunan
INDOZONE.ID - Bengawan Solo ternyata memiliki tragedi yang menyeramkan dibalik kekokohan dan kemegahan bangunanya. Bahkan, cerita ini tak hanya menyebar ke Jawa Tengah, tapi juga sampai ke Jawa Timur sekitar tahun 70 – 90 an.
Ketika itu di Bengawan Solo, konon katanya kepala bocah banyak dijadikan tumbal untuk pembangunan proyek jembatan, sebagian masyarakat Jawa khususnya dari eks Karesidenan Kediri, cerita itu sampai sekarang masih menyebar.
Alhasil, karena cerita menyeramkan di balik tragedi Bengawan Solo, banyak orang tua di Kediri dan sekitarnya jadi menakuti anak mereka dengan cerita penculikan dan kepala mereka ditumbalkan, guna membuat anak itu tidak nakal dan tidak main jauh dari rumah, setiap pulang sekolah juga diminta untuk langsung pulang ke rumah, bukannya justru pergi kemanapun suka.
Para penculik bocah itu digambarkan dengan ciri menggunakan kendaraan Jeep, Van, atau VW Combi dan mereka dinamakan dengan kelompok Duyung dengan simbol gunting dan golok.
Baca Juga: Menjelajahi Benua Amerika Lewat Pan-Amerika, Menaklukkan Jalan Raya Terpanjang di Dunia
Kelompok penculik itu telah beroperasi di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada akhir tahun 1970 an ada proyek besar di Jawa Tengah, waduk yang membendung sungai Bengawan Solo, sedang memulai proses pembangunan. Untuk kekokohan konstruksi sayangnya dulu penanggung jawab Proyek malah menumbalkan kepala bocah yang usianya
Kelompok penculik bocah itu beroperasi di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur yang berbarengan juga dengan adanya proyek besar di Jawa Tengah pada akhir tahun 1970-an.
Waduk yang membendung Sungai Bengawan Solo itu sedang dibangun, parahnya untuk kekokohan konstruksi, penanggung jawab proyek membutuhkan tumbal nyawa manusia yakni anak remaja yang usianya 13 tahun dan belum akil baligh.
Dilansir dari YouTube Kisah Tanah Jawa, Perkara pembangunan jembatan itu dan membutuhkan tumbal didasari dari paranormal hitam.
Baca Juga: Cerita Mistis Dusun Sumberglatik yang Hilang 'Ditelan' PLTU Paiton
Betapa sadisnya, penculik bocah itu karena saat anak remaja bermain atau dalam perjalanan pulang sekolah sendirian, langsung tiba – tiba saja disekap dan dijerat dan dinaikan menggunakan mobil Jeep dalam kondisi dibekap dan dibawa ke tempat sepi untuk dihabisi nyawanya.
Seperti tak punya hati nurani, leher anak itu di gorok dan dicongkel kedua matanya,tubuh bocah tak berkepala itu kemudian dibuang ke hutan atau jurang dengan posisi terikat.
Sementara itu, kepalanya ditaruh di dalam karung untuk diserahkan ke pihak pertama yang menyewa untuk digunakan sebagai penguat bangunan.
Ironisnya, mata bocah itu dipakai sebagai tumbal penglarisan dan digunakan oleh para pedagang es dawet, kepala bocah itu ditanam pada bagian pondasi bangunan, ditimbun, dan di cor sesuai perhitungan hari pasaran.
Perjanjian tumbal itu berlaku selama 100 tahun sejak bangunan dioperasikan, apabila masa kontrak habis maka akan terjadi peristiwa kecelakaan yang tragis dan diluar nalar, pada saat musim kemarau di mana air sedang dangkal,sehingga terjadi insiden orang tewas tenggelam.
Korban tenggelam itu sebagian besar anak yang sedang mencari ikan. Begitulah kisah tragis yang mengenaskan di balik kemegahan Bengawan Solo.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube