Surutnya Air di Bekas Api Abadi Bekucuk di Mojokerto yang Menyimpan Misteri, Benarkah Penanda Malapetaka?
INDOZONE.ID - Di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, terdapat bekas api yang tak pernah padam yang memiliki reputasi yang keramat. Konon, kawasan ini diyakini dijaga oleh seorang wali yang mengenakan jubah putih. Dipercaya bahwa saat kubangan air di bekas semburan api mulai mengering, malapetaka akan datang.
Api yang tak pernah padam di Desa Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, saat ini hanya menjadi kenangan. Beberapa belas tahun yang lalu, api yang diyakini telah ada sejak zaman kolonial tersebut telah padam.
Sekarang, bekas semburan api tersebut telah berubah menjadi sebuah kubangan air. Lokasi yang dikelilingi oleh tembok pagar ini diyakini sebagai tempat di mana api abadi dulu berkobar.
Suwono (57) seorang warga Dusun mengatakan, Sejak tahun 1999, api tersebut mulai meredup dan hanya menyala dengan intensitas yang semakin berkurang. Dalam 12 tahun terakhir, api tersebut sepenuhnya padam.
Baca Juga: Penampakan Kolam Sumber Pengantin, Tempat Bunuh Diri yang Dihuni Genderuwo dan Siluman
"Bagi penduduk setempat, api abadi bukanlah sekadar fenomena alam. Api abadi memiliki makna yang mendalam bagi mereka, karena merupakan cikal bakal nama Dusun Bekucuk. Mata air yang mengalir dari kubangan dengan uap panas menjadi simbol yang melambangkan keunikan dan keberkahan tempat tersebut," katanya, Kamis (3/8/2023).
Menurutnya, api abadi ini memiliki sifat yang unik, yakni dapat dengan mudah menyala ketika terkena api. Awalnya, kawasan ini digunakan sebagai tempat pengeboran minyak pada masa kolonial Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu, api abadi tersebut mulai menjadi daya tarik wisata yang menarik banyak kunjungan. Selain sebagai tujuan wisata, area api abadi juga memiliki nilai sakral yang dipertahankan hingga saat ini.
"Di area tersebut terdapat tiga pohon beringin yang menjulang tinggi dengan batang yang besar. Terlihat jelas di pangkalnya terdapat kembang-kembang bekas ritual yang ditinggalkan. Konon, tempat ini dianggap sebagai tempat pernah singgahnya sosok Mbah Jenggot, yang memiliki peran penting dalam sejarah Dusun Bekucuk. Di sekitar petilasan, terdapat pendapa yang menjadi tempat berkumpulnya warga setempat," ucapnya.
Masih kata Suwono, ketika warga melakukan ritual ruwat desa, mereka membawa hantaran dan menuju ke api abadi. Tempat ini dianggap sangat keramat oleh masyarakat setempat. Selain itu, ada juga kepercayaan bahwa api abadi dijaga oleh sosok wali.
Baca Juga: Wow! Mata Tombak Pasukan Majapahit Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Mojokerto
Sosok pria berjubah putih sering terlihat berdiri di sudut area tersebut. Dia hanya diam dan memperhatikan sekelilingnya. Masyarakat meyakini kemunculan wali sebagai pertanda akan munculnya bencana atau musibah.
"Saya sendiri telah menyaksikan sosok tersebut muncul saat situasi Covid-19 sedang ramai. Selain sebagai penjaga, api abadi juga dihuni oleh berbagai makhluk halus seperti pria besar dengan mata merah dan genderuwo. Meskipun begitu, menurut kepercayaan warga setempat, penampakan makhluk-makhluk tersebut tidak pernah mengganggu manusia," ungkapnya.
Hingga saat ini, terdapat kepercayaan yang beredar di kalangan masyarakat mengenai api abadi. Kubangan air yang ada di bekas tempat api abadi dianggap sebagai pertanda kemakmuran bagi warga.
"Selama air tersebut tetap terisi penuh, hasil panen para petani akan melimpah. Namun, sebaliknya, jika air mulai surut, maka bencana dan kesulitan akan datang. Hal ini dapat berupa gagal panen dan serangan hama pada tanaman padi di sawah," tandasnya.
Penulis: Fio Atmaja
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators