Jumat, 02 AGUSTUS 2024 • 14:35 WIB

Pesawat Star Dust yang Menghilang Selama Setengah Abad dan Sandi Misterius

Author

Pesawat Terbang Star Dust

INDOZONE.ID - Pada 2 Agustus 1947, pesawat terbang bernama Star Dust dinyatakan hilang saat melakukan perjalanan dari Buenos Aires, Argentina ke Santiago, Cile.

Pesawat berjenis Avro Lancastrian ini merupakan pesawat komersil milik maskapai British South American Airways (BSAA).

Pesawat ini melakukan lepas landas dari Bandara Morón, Buenos Aires pada pukul 13.46 waktu setempat dan direncanakan untuk tiba di Bandara Los Cerrillos, Santiago.

Sebenarnya, pesawat ini sudah hampir sampai di tujuan. Namun pada pukul 17.41 waktu setempat, pihak bandara di Santiago menerima sandi Morse dari kapten pesawat Star Dust yang bunyinya sangat cepat. Satu-satunya potongan sandi yang bisa mereka terima adalah "STENDEC".

Baca Juga: Misteri Oak Island: Harta Karun yang Terpendam di Pulau Nova Scotia

Upaya pencarian pun langsung dilakukan, bahkan pemilik maskapai BSAA sendiri, Marsekal Don Bennett memimpin langsung proses pencarian pesawatnya.

Sempat ada informasi dari seorang penyiar radio setempat bahwa mereka menerima pesan "SOS" yang diduga berasal dari pesawat tersebut. Namun sayang, pencarian pun tak membuahkan hasil.

Berbagai macam teori konspirasi pun mulai bermunculan seiring berjalannya waktu, ada yang menyebut kalau pesawat Star Dust disabotase, mengalami kecelakaan di suatu tempat dan ada yang menyebut kalau Star Dust diculik oleh Alien.

Selain teori konspirasi, banyak pihak yang juga berusaha untuk memecahkan pesan "STENDEC" yang menjadi pesan terakhir dari Star Dust.

Setelah 50 tahun berlalu, bangkai pesawat Star Dust ditemukan untuk pertama kalinya pada tahun 1998 oleh 2 orang pendaki gunung. Mereka menemukan Star Dust di Gunung Tupungato pada ketinggian 4.600 MDPL.

Baca Juga: Misteri Elisa Bravo, Model Lukisan Naufragio del Joven Daniel yang Hilang Sampai Sekarang

Untuk mengonfirmasi temuan para pendaki, tentara Argentina melakukan ekspedisi pada tahun 2000 di lokasi yang sama.

Hasilnya, mereka tidak hanya menemukan bangkai pesawatnya, tapi juga bangkai para korban.

Ternyata, selama ini pesawat tersebut membeku di dalam gletser yang saat ini sudah mencair.

Penampakan Gunung Tupungato dari langit

Selanjutnya, proses penyelidikan pun dilakukan untuk menganalisa penyebab utama dari jatuhnya pesawat.

Dilihat dari kondisi mesin dan baling-balingnya, diduga pesawat tersebut terjatuh usai menabrak puncak Gunung Tupungato. Faktor awan tebal yang menutupi pandangan pilot diduga kuat sebagai penyebab jatuhnya pesawat.

Setelah Star Dust terjatuh, bangkai pesawatnya langsung tertutup oleh salju. Lama kelamaan, salju tersebut mulai membeku dan berubah menjadi gletser.

Setelah 50 tahun berlalu, gletser tersebut mulai mencair seiring dengan terjadinya pemanasan global, membuat misteri hilangnya pesawat Star Dust bisa dipecahkan.

Baca Juga: Pembunuhan Black Dahlia: Kasus Kriminal Paling Terkenal di Amerika Serikat

Bersamaan dengan ditemukannya bangkai pesawat Star Dust, pesan "STENDEC" pun akhirnya terpecahkan. "STENDEC" merupakan singkatan dari kata "Severe Turbulence Encountered, Now Descending Emergency Crash-landing", yang artinya pesawat tersebut mengalami turbulensi yang hebat, sehingga mereka harus menurunkan ketinggiannya untuk melakukan pendaratan darurat.

Ban pesawat Star Dust yang ditemukan di Gunung Tupungato

Sebenarnya, ada pesan lain yang dikirimkan Star Dust sebelum menyebut kata "STENDEC" dalam bentuk sandi Morse.

Isi pesan lengkap yang berhasil ditelaah oleh Angkatan Udara Cile adalah "ETA SANTIAGO 17.45 HRS STENDEC".

Dari pesan tersebut, pihak Angkatan Udara jadi lebih tahu soal kondisi Star Dust sebelum menghilang dan terjatuh di Gunung Tupungato.

Tapi karena kondisi pesawat sudah mulai oleng, penyampaian pesannya pun jadi tidak maksimal. Sang pilot pun harus mengirimkan pesan tersebut dengan cepat mengingat kondisi pesawat sudah diambang kehancuran.

Akibat kejadian ini, jumlah korban jiwanya mencapai 11 orang, tidak ada satupun penumpang pesawat yang berhasil selamat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia