Cara Dunia Mengenang dan Menghargai Jasa Laksamana Malahayati: Pejuang Wanita Asal Aceh yang Jago Diplomat
INDOZONE.ID - Keumalahayati yang selama ini kita kenal sebagai Laksamana Malahayati merupakan seorang pejuang kemerdekaan perempuan asal Aceh yang lahir pada 1 Januari 1550.
Laksamana perempuan pertama di dunia ini, terkenal lewat kehebatannya memimpin dua ribu orang dalam pasukan perempuan janda yang ditinggal syahid, Inong Balee.
Mulai dari melatih pasukan hingga membangun benteng pertahanan di Lamreh, Laksamana Malahayati dan Inong Balee berjuang dengan semangat kelautan melawan Belanda maupun Portugis.
Salah satu bentuk perjuangan yang berkesan dalam misi kepahlawanan Malahayati, adalah keberhasilannya memenangkan pertarungan satu lawan satu melawan Cornelis de Houtman lewat tikaman mematikan rencong milik Malahayati pada 1599.
Laksamana Malahayati terus berjuang melawan penjajah hingga akhir hayatnya pada tahun 1615. Perjuangannya yang begitu besar dan menginspirasi membuat Laksamana Malahayati dikenang tak hanya oleh Indonesia tapi juga dunia.
Baca Juga: Tuan Rondahaim Saragih, Tokoh Asal Simalungun yang Tengah Diperjuangkan agar Jadi Pahlawan Nasional
Berikut ini adalah beberapa cara dunia mengenang dan menghargai jasa pahlawan Laksamana Malahayati.
Gelar Pahlawan Nasional
Presiden Joko Widodo menyerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris Laksamana Malahayati (Pemerintah Aceh)
Pada tanggal 6 November 2017, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 115/TK/Tahun 2017, Presiden Joko Widodo melekatkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Laksamana Malahayati berkat perjuangannya membela Kesultanan Aceh.
Dimuliakan Sebagai Nama Pelabuhan
Pelabuhan Malahayati (Dinas Perhubungan Aceh)
Pelabuhan Malahayati terletak di Teluk Krueng Raya, Aceh. Pelabuhan laut bersejarah yang sudah ada sejak zaman Sultan Iskandar Muda tersebut, telah melewati berbagai cerita.
Mulai jadi tempat jual beli pedagang Cina, digunakan sebagai pelabuhan transit, tempat persinggahan kapal, bahkan sempat tidak beroperasi akibat terjangan tsunami pada 2004.
Kini, Pelabuhan Malahayati telah resmi menjadi pelabuhan peti kemas sejak tanggal 05 Agustus 2016. Pelabuhan Malahayati kerap mengangkut produk ekspor asal Aceh menuju ke kawasan Eropa dan Timur Tengah.
Baca Juga: Malahayati, Laksamana Wanita Pertama Dunia Asal Aceh
Dimuliakan Sebagai Nama Kapal Perang TNI AL
KRI Malahayati (362) merupakan kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru milik TNI Angkatan Laut.
Dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fiejnoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980, kapal ini masih aktif bertugas sebagai armada pemukul dengan kapabilitas antikapal permukaan, antikapal selam, dan antipesawat udara.
Dimuliakan Sebagai Nama Universitas
Universitas Malahayati (Youtube/Universitas Malahayati)
Berdiri pada 27 Agustus 1993, sebagai tanda penghormatan serta bentuk keberlanjutan semangat juang Laksamana Malahayati, Perguruan Tinggi Swasta yang berlokasi di Lampung ini diberi nama Universitas Malahayati.
Universitas Malahayati bertekad untuk ikut serta secara nyata dalam pembangunan nasional, lewat beberapa fakultas seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi.
Baca Juga: Beda Kelas! Pengacara Brigadir J dan Eks Pengacara Bharada E yang Minta Jasa 15 Triliun
Pertunjukkan Teatrikal
Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-78 TNI AL, pada 8- 9 September 2023 digelar pertunjukan teatrikal dengan judul Laksamana Malahayati di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Lewat pertunjukkan tersebut, Marcella Zalianty sebagai produser sekaligus pemeran utama, bersama TNI AL menggambarkan makna dari kehidupan Laksamana Malahayati yang menjadi inspirasi bagi TNI AL dalam membangun kekuatan maritim dan pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal).
Pertunjukan Teater Laksamana Hayati dapat ditonton secara daring lewat
Baca Juga: Monumen Tikus di Rusia, Dibangun Untuk Mengenang Jasa-Jasa Tikus
Hari Kelahirannya Ditetapkan Sebagai Perayaan Internasional
Sidang Umum ke-42 UNESCO (UNESCO/Fabrice Gentile)
UNESCO resmi tetapkan hari lahir Laksamana Malahayati sebagai hari perayaan internasional. Hal ini diumumkan pada 22 November 2023 oleh Direktur Jenderal UNESCO dalam Sidang Umum ke-42 yang berlangsung di Paris, Perancis.
Penetapan ini berhasil dicapai berkat peran Laksamana Malahayati yang telah menginspirasi dunia akan peran penting kaum perempuan. Beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, Thailand, Togo, dan Turki turut memberi dukungan atas tercapainya penetapan ini.
Itulah beberapa cara dunia mengenang dan menghargai jasa Laksamana Malahayati. Keberaniannya diharapkan dapat terus dan menginspirasi generasi-generasi yang akan datang, juga diingat sebagai sejarah yang selalu dipelajari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber