INDOZONE.ID - Berbagai studi mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang dapat membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk, mulai dari mikrobiota kulit dan karbondioksida yang dikeluarkan saat bernapas hingga warna pakaian yang dipakai, dengan warna merah, hitam, dan oranye yang paling menarik bagi nyamuk.
Namun pada akhirnya, sebagian besar preferensi nyamuk berada pada dua faktor utama, yaitu bau alami tubuh dan genetika.
Hanya nyamuk betina yang menghisap darah mereka untuk mendapatkan makanan yang mengandung protein guna memproduksi telur mereka.
Baca Juga: Siapa Sangka, A.H Nasution Selamat dari Pembantaian G30S/PKI karena Terjaga Digigit Nyamuk
Nyamuk betina menggunakan antena dan palpus untuk menemukan mangsanya. Organ tersebut dapat mendeteksi karbondioksida dan bau tubuh.
Jika seseorang memiliki tingkat metabolisme tinggi dan mengeluarkan lebih banyak karbondioksida, seperti pada orang yang sedang berolahraga, wanita hamil, atau mereka yang sering mengonsumsi alkohol, cenderung disukai nyamuk.
Salah satu teori yang menyatakan bahwa golongan darah juga berpengaruh pada preferensi nyamuk.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa nyamuk penyebar virus dengue lebih memilih golongan darah O dibandingkan golongan darah lainnya.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa hasil data eksperimental mengenai apakah golong darah mempengaruhi daya tarik nyamuk masih menghasilkan banyak spekulasi, sehingga tidak ditemukan kesimpulan yang pasti.
Para peneliti mengatakan bahwa kemungkinan seseorang dapat menarik nyamuk lebih berkaitan dengan abu tubuh dan mikrobiota kulit dibandingkan dengan golongan darah.
Jika seseorang sering digigit nyamuk, bisa jadi ini berkaitan dengan faktor genetik.
Baca Juga: Alasan Nyamuk Jadi Serangga Paling Mematikan di Bumi
Sebuah penelitian di tahun 2015 menemukan bahwa DNA dapat menentukan hampir 67 persen daya tarik seseorang terhadap nyamuk.
Studi ini juga menemukan bahwa kembar identik yang memiliki bau tubuh lebih mirip dibandingkan dengan kembar non-identik sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa genetik berperan dalam bau tubuh yang menjadi daya tarik nyamuk.
Meskipun seseorang tidak dapat mengubah faktor genetik yang membuat nyamuk lebih menarik, namun ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk, yaitu dengan memakai pakaian berlengan dan celana panjang, serta menggunakan obat oles anti-nyamuk atau minyak lemon eucalyptus (OLE).
Selain itu, langkah-langkah pengendalian nyamuk juga dapat dilakukan di rumah dengan memasang kawat nyamuk di jendela, menjaga pintu tertutup rapat, menggunakan pendingin ruangan saat panas, serta menghilangkan genangan air di tempat-tempat yang bisa menampung air, seperti ember, pot bunga, dan kolam kecil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pfizer.com