Kamis, 25 JULI 2024 • 09:56 WIB

Kapsul Osiris Rex Bawa Sampel Asteroid Benu yang Telah Ada Sejak Tata Surya Terbentuk, Begini Penampakannya

Author

Ilustrasi asteroid Bennu yang ditemukan anteriksa

INDOZONE.ID – Kapsul Osiris Rex milik NASA diketahui sekarang membawa sampel asteroid Bennu yang sudah terbentuk sejak tata surya ada.

Para astronom, astrofisika, dan para Ilmuwan lainnya telah mengulik mengenai jawaban ditemukannya asteroid tersebut.

Diketahui, asteroid OSIRIS Rex itu telah mendarat ke Bumi menggunakan parasut pada 24 September 2023 untuk membawa sampel asteroid Bennu.

Penemuan itu dianggap sangat menjanjikan untuk menjadi bukti bagaimana tata surya terbentuk dan bagaimana kehidupan di Bumi saat awal terbentuk.

Baca Juga: Dibalik Keindahan Walt Disney World, Ada Tragedi Bocah 11 Tahun Tewas Akibat Parasit Mematikan Menyerang Otak

Ilmuwan Meyakini Penemuan Asteroid Bennu Sangat Menjanjikan Dalam Sejarah Tata Surya

Ilmuwan sangat meyakini kalau sampel asteroid itu bisa menjadi penemuan yang menjajikan untuk mengetahui terkait pembentukan awal tata surya dan bagaimana kehidupan di Bumi itu bisa terbentuk.

Ada sebuah sampel dimana ada bahan yang paling tua dan paling murni yang bisa dimiliki,” ujar Jessica Barnes sebagai seorang ahli Kosmokimia University of Arizona dikutip dari Sciencealert.

Asteroid Bennu sudah diharapkan kehadirannya sejak Osiris Rex ada diluar angkasa tahun 2018. Selama 2 tahun telah mengorbit ini, wahana itu terus memantau asteroid Bennu yang memiliki lebar sekitar 500 meter dan kaya karbon.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Jimmy Hoffa dan Pemimpin Serikat Buruh Paling Berpengaruh di AS

Menurut ilmuwan planet di University of Arizona bernama Dante Lauretta. Asteroid itu bukanlah objek yang halus dan padat.

Selain itu, ada kumpulan batu besar dan kerikil yang memang hampir tidak pernah terikat satu sama lain dimana oleh adanya gaya berat mikronya sendiri.

Serpihan ini sangatlah sangat penting dalam pencarian sumber kehidupan,” kata Brian May selaku doktor astrofisika yang terlibat dalam misi itu dan juga termasuk gitaris Queen.


"Inilah juga yang pastinya akan membuat kita semua bersemangat, saya pikir, dan ada kemungkinan bahwa proyek ini dapat berkontribusi terhadap hal tersebut," jelasnya dilansir dari YouTube NASA.

Asteroid Bennu Diambil dari Dewa Mesir Kuno

Bennu ini diambil namanya dari dewa penciptaan Mesir kuno. Yang mana asteroid ini merupakan tumpukan piring bebatuan dengan berat sekitar 85,5 juta ton yang tidak dapat disatukan oleh adanya gravitasi lemah.

Osiris Rex pertama kali mendekat ke asteroid Bennu pada tahun 2018 dengan bentuk yang sangat aneh. Benda ini seolah memiliki sulur batuan karbonat dengan panjang sekitar 0,9 meter. Dengan permukaan yang penuh bahan organik yang sangat kaya karbon.

Bennu diketahui terdiri dari kumpulan puing bebatuan yang hancur pada sekitar 1 miliar tahun silam. Dan sudah terbentuk sejak tata surya terbentuk serta objeknya memiliki ukuran 96 km dan pecah pada satu miliar tahun silam.

Permukaanya dilalui kubangan air panas yang menjadi awal terbentuk kehidupan purba.

Baca Juga: Fakta-fakta Project 2025 Donald Trump: Disebut akan Batasi Kebebasan LGBTQ Bila Dirinya Jadi Presiden

Diketahui, pengorbit Osiris Rex telah mendarat pada permukaan asteroid pada Oktober 2020 untuk mengumpulkan sampel.

Hal ini tentunya jadi tantangan dalam dunia antariksa untuk membawa wahana ini terlihat lebih dekat karena terkendala di tumpukan bebatuan Bennu.

Pada masa itu Osiris Rex Mendarat di sebuah situs yang bernamakan Nightingale yang mana bisa menghisap skeitar 250 juta gram batu dan debu dari asteroid Bennu setelah kondisinya bahkan terbilang aman.

May dan para timnya tidak ketinggalan untuk mengambil potret gambar Bennu. Ada tim yang dapat melihat asteroid dalam bentuk 3 D.

Diperkirakan untuk ambil sampel, Osiris Rex membutuhkan waktu sekitar 3 tahun demi untuk menyelaraskan astroid itu dengan orbit Bumi karena posisnya berada di sisi berlawanan di Matahari.

Baca Juga: Mengenang Insiden Pembakaran Studio Anime Kyoto Animation Atas Tuduhan Plagiarisme, Pelaku Dihukum Mati

Wadah sampel itu diterbangkan ke John Space Center NASA di Houston, Texas, AS pada Senin, 25 September 2023 untuk diteliti.

Rencananya tim akan membongkar wadah sampel penyimpanan tersebut untuk memilih kerikil mana yang telah dikumpulkan, mengukur volume, bentuk, massa, dan porositas batuan.

NASA nantinya akan menyimpan sekitar 70% dari batuan asteroid Bennu. Sisanya itu nantinya akan disebar ke lembaga penelitian antariksa yang telah bekerja sama dengan NASA seperti yang ada di Kanada dan Jepang.

Serta, terdapat 200 orang tim sains yang telah tersebar ke 4 benua.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube NASA.